INFO
Splash mencoba masuk ke tengah pasar city car yang selama ini dominasi
manufaktur yang sudah lebih dahulu bernaung di segmen itu, seperti KIA,
Hyundai, Chevrolet, dan Suzuki sendiri (dengan Karimun Estilo).
Peruntungan Splash akan diuji di kelas ini, karena pasar city car
memiliki persaingan yang cukup ketat.
Splash dirilis pertama kali pada 21 Maret 2010 oleh PT Suzuki Indomobil
Sales (SIS) selaku ATPM Suzuki di Indonesia. SIM mengklaim Splash
adalah mini MPV dan ditargetkan memenuhi kebutuhan keluarga muda yang
bergaya dan enerjik. Bentuknya yang kompak diklaim memberi beberapa
keunggulan seperti lincah dalam menghadapi jalan sempit, kepadatan lalu
lintas, dan keterbatasan lahan parkir. Keungulan lainnya adalah konsumsi
bahan bakar yang irit dengan daya angkut lima penumpang.
Splash saat ini dirakit oleh Suzuki di India dan Hungaria. Untuk
konsumen Jepang, Splash diimpor dari Hungaria, sedangkan untuk pasar
Indonesia diimpor dari India.
DESAIN
Susuki mengklaim Splash dirancang dengan tingkat keselamatan tinggi,
melalui penggunaan kerangka TESS Body (Total Effective Strength
Structure), untuk melindungi penumpang dari benturan samping dan
memberikan standar keselamatan yang lebih baik.
Desain lekukan tail lamp memanjang vertikal di kedua sisi dan menyatu
dengan bodi, menimbulkan kesan yang mewah, namun mengingatkan kita pada
lampu belakang SUV umumnya, seperti Nissan X-Trail dan Honda CR-V.
Headlamp didominasi lampu kristal yang besar plus multireflektor sebagai
pengarah sinar lampu.
Lagi-lagi, bentuk headlamp mengingatkan kita pada desain Suzuki lainya,
yaitu Aerio, atau lampu depan Swift yang diperbesar. Meski begitu,
lampu utama Splash ini dilengkapi fitur 5-leveling adjuster.
Pengoprerian fitur ini cukup mudah, sebuah kenop ditempatkan di sisi
kanan pengemudi dan Anda tingggal mengatur fokus penyinaran. Hebatnya,
fitur ini tidak dimiliki oleh produk lain di kelasnya.
Pengaruh aura Swift terasa kuat pada Splash. Bagaimana tidak, kedua
mobil ini memang dibangun darai platform yang sama, dan memiliki ukuran
yang tak jauh berbeda. Sekadar perbandingan, Splash memiliki panjang
(3.715 mm) dan Swift (3.755 mm). Ukuran lebar Splash (1.680 mm) dan
Swift (1.690 mm). Tinggi Splash (1.618 mm) dan Swift 1.510 mm). Adapun
sumbu roda, Splash (2.360 mm) dan Swift (2.390mm). Kedua mobil sama-sama
memiliki radius putar 4,7 m.
Namun, jika dibadingkan dengan rival dari city car lainya, Splash
menjadi yang terpanjang, di mana Chevrolet Spark (3.640 mm) dan Hyundai
i20 (3.565 mm). Splash juga unggul dalam lebar (1.680 mm) dan tinggi
(1.618 mm) ketimbang Spark (1.597 mm dan 1.522 mm) serta Hyundai i10
(1.595 mm dan 1.540 mm). Namun, soal sumbu roda (wheelbase) Splash
(2.360 mm) menjadi yang terpendek dibanding Spark (2.375 mm) dan i10
(2.380 mm).
Meski dirancang untuk kawula muda, toh Splash juga dibekali childproof
door lock. Peranti ini memberikan keamanan ekstra bagi anak-anak. Cukup
menggeser tombol dari free ke lock, pintu hanya bisa dibuka dari luar.
Selain itu, Splash dilengkapi immobilizer dan alarm yang secara otomatis
mencocokkan kode kunci saat mesin dihidupkan.
Suzuki menyediakan Splash dalam dua pilihan, yakni tipe Standar dan GL.
Perbedaanya terdapat pada sistem audio, ban, velg, dan security alarm
(pada tipe GL). Manufaktur berlogo “S” ini juga menyediakan paket
aksesori resmi berlabel SGA (Suzuki Genuine Accessories). Di sini,
konsumen dapat mempercantik Splash dalam dua model, Splash Spoty dan
Splash Elegant.
INTERIOR
Ruang dalam Splash dirancang lapang di bagian head room dan leg room.
Dengan jarak di bagian belakang yakni 94 cm dan 52 cm, penumpang bisa
merasakan kenyamanan berkendara. Sedangkan bagian depan memiliki leg
room 44 cm dan 63 cm serta head room 98 cm. Splash memiliki kapasitas
lima penumpang, dengan ruang bagasi yang cukup lega di kelasnya.
Dalam keadaan kursi belakang tegak, bagasi berkapasitas 213 liter dan
saat kursi terlipat kapasitasnya naik menjadi 562 liter. Unit
penyimpanan lainnya terdapat kantong di door trim untuk botol 500 ml.
Kemudian ada cupholder di konsol lantai untuk botol 750 ml. Lalu ada
laci di atas dashboard yang berguna untuk menyimpan buku dan benda kecil
lain.
Desain jok sederhana dan rapih, menambah kesan lapang. Sayangnya, jok
berbahan fabric ini tidak dilengkapi height adjuster, sehingga
menyulitkan pengemudi meraih posisi yang ideal. Anda juga tidak akan
menemukan rangkaian pengubah sudut kemudi (tilt steering), sementara
kaca spion juga masih dioperasikan secara manual. Meski begitu, potongan
kaca depan yang relatif lebar memberikan kualitas pandangan yang
memuaskan.
Secara garis besar, interior Splash dipengaruhi oleh Mini Cooper. Retro
tachometer yang terpisah dari speedometer terlihat sangat mencolok.
Gear shift dibuat menyatu dengan center console, dibalut aksen silver
guna memperkuat citra sporty. Paduan warna hitam-silver dan petunjuk
bahan bakar model digital (fuel bar), kian memperkuat aksen retro.
Sayangnya, bentuk kontrol panel AC dengan sistem putar yang sedehana
sedikit mencederai desain dashboard keseluruhan. Konsep desain ini
terasa berseberangan dengan head unit canggih yang memiliki ragam fitur
seperti CD player, MP3, koneksi USB, dan aux-in iPod
PERFORMA
Di bawah kap mesin tersimpan mesin bermaterial aluminium, berkode K12M,
4-silinder, 1.197 cc, DOHC, yang juga akan digunakan oleh mobil konsep
Suzuki R3 (MPV 7-seater yang diprediksi akan dipasarkan di Indonesia).
Mesin seri K ini meletupkan tenaga 85 hp dan torsi 113 Nm yang
ditransfer via transmisi manual 5-speed ke kedua roda depan.
Suzuki menerapkan teknologi drive-by-wire dan sistem sensor ECM
(electronics control module) untuk menghasilkan kinerja mesin yang lebih
akurat dan responsif. Perpaduan keduanya juga mampu memberi pengaturan
bukaan katup dari pedal gas yang lebih akurat, tenaga lebih optimal,
bahan bakar yang lebih hemat, dan emisi CO2 yang rendah.
Untuk saat ini, Splash baru dibekali satu jenis transmisi, yaitu
5-speed manual. Dititik dari komposisi antar gear, Splash punya tarikan
awal yang kuat (rasio gear 1
st 3,545) dan cukup baik di
kecepatan menengah (rasio gear 2nd 1,904, 3rd 1,280, dan 4th 0,914) di
mana kita lihat bahwa penurunan angka rasio masih dibawah satu digit.
Saat uji akselerasi, Splash mencatat 0-100 kpj dalam 14,3 detik dan
akselerasi 0-402 meter dalam 19,4 detik di kecepatan 104,7 kpj. Untuk
akselerasi menengah atau akselerasi yang dibutuhkan saat menyalip
(overtaking), 60-80 kpj, Splash mencatat 3,3 detik dan akleserasi 80-100
kpj, tercatat 5,2 detik. Torehan akselerasi ini terbilang cukup
memuaskan untuk sebuah city car.
Semua varian belum menggunkan ABS dan EBD. Meski begitu, penghenti laju
dipercayakan pada cakram berventilasi untuk bagian depan dan teromol
dibagian belakang. Hasilnya, pengereman 80-0 kpj, Splash sanggup
berhenti dalam 2,5 detik dengan jarak 26,6 meter.
Suzuki memang menyiapkan Splash sebagai kendaraan kecil untuk bergerak
lincah di perkotaan. Setirnya enak dimainkan dan memiliki akurasi yang
baik untuk berkelit di tengah kepadatan lalu lintas. Kegiatan 'stop and
go' pun bisa dilakukan dengan cepat, tepat, dan tidak menimbulkan kesan
ragu-ragu di mata pengguna jalan lain.
Sementara itu, di jalan yang bergelombang dan berlubang, Splash
terbilang bisa dikendalikan dengan baik. Dalam hal ini, Splash bersaing
dengan KIA Picanto yang juga berpengendalian baik di jalan
bergelombang. Setir Splash dilengkapi 'electronic power steering',
suspensi depan menganut McPherson strut, pegas spiral, dan bagian
belakang menggunakan 'torsion beam' dengan pegas spiral.
Pedal-pedal memiliki bobot yang pas: kopling tidak berat dan dalam,
serta rasa pedal rem komunikatif. Kualitas itu dibantu tuas transmisi
yang begitu tepat dalam setiap pergantian gear. Kita pun dengan mudah
mengajaknya bergerak agresif, walaupun mungkin karena dimensinya yang
mungil terkadang “mendapat intimidasi” dari kendaraan yang lebih besar.
Mensiasati hal ini, terapkan selalu prinsip safety driving.
Selain itu, saat melintasi permukaan jalan yang basah tak menimbulkan
kecemasan seperti umumnya mengendarai sebuh mobil kecil. Splash versi GL
yang kami kendarai ini menggunakan porfil ban 185/60 R15.
Dengan ground clearance 170 mm, bagian kolong mobil tidak mudah
menyentuh jalan bergelombang. Suzuki mengklaim bahwa jarak ini sudah
disesuaikan dengan karakter pengendaraan di Indonesia. Sayangnya,
bantingan suspensi terasa keras saat meluncur di rentang 60-80 kpj,
meski hal ini ditebus dengan kestabilan yang baik. Beruntung, Splash
tidak kehilangan kenyamanan saat harus melewati jalanan yang rusak.
HARGA
Kehadiran Splash dirancang untuk konsumen muda di bawah usia 30 tahun.
Pilihan warnanya pun terasa menarik dan dinamis. Terdapat lima pilihan
warna, yaitu Firebrick Red, Blue Blaze, Midnight Black, Silky Silver,
dan Bakers Chocolate.
Mobil yang kami uji (model GL) merupakan varian tertinggi di jajaran
Splash, sedangkan yang lainnya adalah Splash ST. Keduanya hadir dengan
hanya satu pilihan transmisi, yakni 5-speed manual. Adapun letak
perbedaannya, Splash ST menggunakan ban 165/80 R14 dan velg berbahan
baja, sedangkan GL terpasang ban 185/60 R15 dan velg alloy. Kemudian
pada varian GL sudah terdapat sistem audio dan alarm keamanan.
Dengan harga Rp 150,300,000 untuk manual dan Rp.162,200,000 untuk matic, Splash GL memberi fitur yang memadai dan
sesuai kebutuhan yang dicari untuk bergerak di perkotaan. Meski harganya
lebih mahal Rp 13 jutaan ketimbang Suzuki Karimun Estilo dan lebih
murah sekitar Rp 3 jutaan dari Hyundai i10 GLS AT, toh dengan desain
khas eropa yang kental dan handling akurat, Splash punya keunggulan
tersendiri.
Dan yang sulit dilupakan adalah desain eksteriornya yang cukup segar
dan menawan, terutama dilihat dari belakang. Dan kebanyakan pengguna
jalan memang menilai mobil lain ketika berkonvoi di tengah lalu lintas.
Tampak belakang pun berperan kunci dalam membentuk citra suatu mobil.
Splash pun menebar pesona cantik, menarik, dan sedikit genit. Anda suka?
Pupung Sudrajat - Suzuki Pusaka Motor - Minggu
087875062634 - 081282197684 - 088801167133
76A09F16 - 22C4C699
pupungpejtn@yahoo.com